Love Comments Pictures
More Images @ MyNiceProfile.comsrc="http://sig.graphicsfactory.com/Burst/blank.gif" border="0" />

Sabtu, 21 November 2015

                                 MANFAAT BLOG UNTUK PELAJAR


Hasil gambar untuk manfaat blog untuk pelajar


BLOG adalah sebuah fitur yang di berikan oleh suatu situs penyedia blog . Dalam blog kita bisa mempublikasikan tulisan termasuk hanya menyimpannya saja , selain itu dalam blog juga bisa menyimpan beberapa file yang di dukung . Misalnya dalam blog ini penulis menyimpan beberapa foto yang belum sempat penulis publikasikan kepada pengunjung .
tidak perlu memiliki uang banyak uang agar bisa merasakan manfaat blog . Karena saat ini banyak sekali situs penyedia blog tanpa harus membayar , misalnya saja blogger , wordpress , mywapblog serta situs penyedia yang lainnya.
inilah manfaat blog bagi pelajar berdasarkan pengalaman penulis ;
1 . rajin membaca
biasanya bagi seorang blogger (nama untuk orang yang mengelola blog pribadinya) pemula ia akan sering menulis artikel terbaru dengan bahasan bebas serta gaya bahasa yang bebas. Tapi tidak semua yang akan di tulis itu berada dalam otak , karena ada kalanya seorang blogger mencari ide untuk bahan menulis .
hal inilah manfaat blog yang paling umum , setidaknya dengan mencari ide tersebut seorang blogger dapat menyukai membaca . Tentu hal ini begitu bermanfaat , karena membaca sendiri banyak manfaatnya. Seperti menambah wawasan , menambah kosa kata suatu bahasa serta dapat menilai suatu tulisan . Mana tulisan yang enak di baca dan tulisan seperti apa yang terlalu sulit di pahami pembaca.
2 . Latihan menulis
setelah mencari ide untuk menjadi karangan , tentu langkah selanjutnya adalah mulai menulis . Semakin banyak menulis , semakin banyak yang blogger tahu tentang cara menulis yang baik . Walaupun belum sepenuhnya menguasai cara menulis yang baik.
bagi seorang penulis yang akan terjun ke dunia karangan , kebolehan serta kemampuan tata bahasa dalam penulisan tentu sangat penting . Oleh karena itu menjadi blogger bisa di manfaatkan demi mengasah kemampuan menulis.
3. Memperkaya pengetahuan umum
selain membaca untuk mencari ide , seorang blogger juga akan memperkaya pengetahuan umum . Baik itu ketika ia mengerti cara kerja blog maupun ketika ia menulis suatu hal yang belum ada sebelumnya di internet.
misalnya bagi seorang blogger yang memiliki alat alat elektronik serta sering melakukan percobaan , tentu ia akan menemukan hal baru . Hal baru inilah yang ketika di bagikan akan memperkaya serta memperbanyak pengetahuan yang ada di internet.
4 . Memperbanyak teman
bagi seorang blogger yang senang menulis , sudah pasti ia akan bergabung di grup serta komunitas blogger . Di sanalah ia akan menemukan banyak teman baru di berbagai daerah yang tak terbatas.
5 . Media penyimpanan tulisan online
blog sebenarnya bisa di manfaatkan , di antaranya sebagai buku harian online , data memenuhi tugas serta mengenalkan diri ke internet.
blog sebagai buku harian online tentu sedikit perlu di perhatikan , karena tidak semua pengalaman yang di tulis ke internet itu bersifat publik . Ada kalanya tulisan itu bersifat pribadi , nah hal inilah yang tidak boleh di publikasikan di artikel blog secara publik.
blog sebagai data memenuhi tugas salah satunya sebagai tempat menyimpan data yang akan di salin ke kertas. Contoh saja , ketika seorang pelajar memiliki tugas membuat artikel sederhana . Tapi pelajar tersebut tidak memiliki alat yang sepenuhnya mendukung untuk memasang aplikasi microsoft word , tentu hal ini akan menjadi masalah . Memang hal ini bisa di atasi dengan cara menyewa komputer di warnet (warung internet) . Tapi tidak sepenuhnya pelajar menguasai cara menulis cepat menggunakan papan ketik komputer .
untuk mengatasi hal ini , pelajar bisa memanfaatkan blog sebagai pengganti microsoft word tersebut dengan syarat harus memiliki ponsel java (di sarankan merek nokia) .
blog untuk memperkenalkan diri ke internet meliputi berkarya di internet , mencari teman sesama blogger serta mengenalkan kemampuan diri sendiri.
6. Melatih pola pikir
memiliki blog dapat melatih pola pikir . Misalnya saja , ketika seorang pelajar dapat memanfaat blog . Tentu secara bertahap ia akan mulai hal baru yang di anggap lebih berarti .
7 . Memanfaatkan internet secara positif
akses internet saat ini bukankah suatu kesulitan. Apalagi saat ini ponsel seri terbaru banyak menawarkan kenyaman dalam akses internet , misalnya saja ponsel yang memiliki jaringan 3G. Di mana pada jaringan ini , pengguna dapat menikmati kecepatan akses internet yang tinggi di banding EDGE .
adapun manfaat blog untuk penggunaan internet secara positif meliputi membaca berita di situs berita online , mencari ide untuk menulis serta mendapat banyak bacaan untuk segera di publikasikan .
selain hal tersebut , blog juga dapat di manfaat sebagai media bisnis online yang sederhana . Nah inilah yang di maksud dari "menggunakan internet secara positif".
8. Memperoleh uang tambahan
bagi seorang blogger yang menilik banyak teman , tentu di antara teman tersebut ada yang meminta bantuan . Biasanya berupa pembuatan logo blog , menulis artikel serta partner blog guna meningkatkan statistik pengunjung . Dari sinilah biasanya satu sama lain blogger saling memberikan tanda terima kasih , baik itu pulsa maupun memberikan hal lain yang bermanfaat.
selain contoh di atas , blog juga bisa menghasilkan uang tambahan dengan cara bisnis online serta memasang iklan PPC (pay per click "bayar per klik") .
selain hal di atas , manfaat blog sendiri sama dengan cara memanfaatkan teknologi . Hal ini berarti seorang pelajar telah memanfaatkan teknologi dengan benar , meskipun secara umum tidak semua blog berisi pengetahuan serta hal hal positif . Oleh karena itu , hal negatif dari internet masih harus di hindari agar pelajar mampu terus memanfaatkan teknologi.
di perkotaan serta tempat yang mendapat pengaruh globalisasi yang tinggi , blog sendiri bukanlah hal aneh . Tapi bagi tempat yang mendapat pengaruh globalisasi yang rendah , seorang blogger masih jarang di temukan di tempat itu. Namun dengan banyaknya operator yang memberikan kemudahan dalam mengakses internet , tentu hal hal yang ada di internet akan mengalir begitu cepat

Walaupun pelajar saat ini sudah banyak yang memiliki blog, namun beberapa diantaranya masih tidak mengerti apa manfaatnya untuk pelajar. Nah, kali ini saya akan memberikan beberapa contoh Manfaat Blog Bagi Pelajar yang mungkin sudah anda rasakan atau akan anda rasakan nantinya. Namun, jika anda masih belum memiliki blog, anda bisa pelajari Cara Membuat Blog disini.
Sarana BerbagiMungkin setelah anda mendapatkan pelajaran dari guru, atau sekolah, anda bisa membaginya di blog. Sehingga teman atau orang lain bisa melihat apa yang sudah anda pelajari. Selain itu juga, anda semakin mendapatkan pahala, karena anda sudah berbagi kepada semua orang.
Blog Dapat Mengasah KreatifitasSaat anda menulis sesuatu di blog, tentunya anda harus berfikir. Oleh karena itu, Blog bisa mengasah kreatifitas anda untuk berfikir apa yang harus anda tulis.
Blog Sebagai Penampung IdeJika anda memiliki sebuah ide, dan tidak ada yang mau menampung, anda bisa mencurahkan ke media blog. Sehingga anda bisa menuliskan apa saja ide anda untuk teman, keluarga, hingga dunia. Selain itu, jika ide anda dibaca seorang yang memiliki ide yang sama, anda bisa salig bertukar fikiran.
Sebagai Sarana DiarySelain untuk berbagi ide, ataupun pelajaran, anda bisa berbagi tentang keseharian anda. Istilahnya bisa dari buku diary, menjadi Blog. Namun tidak banyak orang yang melakukan hal ini, karena beberapa ada yang bersifat pribadi.
Blog Saran Mencari Uang SakuTidak hanya untuk berbagi informasi ataupun ide, Blog juga bisa berfungsi untuk mencari uang saku. Anda bisa memasang iklan pada blog anda, atau anda bisa memasarkan produk yang anda punya dengan blog. Sehingga anda bisa mendapatkan uang saku dari blog tersebut.


Selasa, 20 Oktober 2015

keutamaan ilmu pengetahuan

KEUTAMAAN ILMU PENGETAHUAN

Hasil gambar untuk keutamaan ilmu

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا إِذا قيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَ إِذا قيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ الَّذينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجاتٍ وَ اللَّهُ بِما تَعْمَلُونَ خَبيرٌ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepada kalian berlapang-lapanglah pada majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan melapangkan bagi kalian. Dan jika dikatakan kepada kalian; Berdirilah !”, maka berdirilah. Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orangrang yang diberi ilmu beberapa derajat; Dan Allah dengan apapun yang kalian kerjakan adalah Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Mujadalah [58] : 11).

Sebab turunnya ayat (Asbabun Nuzul)

Diriwayatkan oleh ibn Abi Hitam dari Muqatil bin Hibban, ia mengatakan bahwa suatu hari yaitu hari Jum’at, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berada di Shuffah (tempat belajar para sahabat, serambi masjid Nabawi) mengadakan pertemuan di tempat yang sempit, dengan maksud membicarakan penghormatan terhadap pahlawan Perang Badar.
Beberapa pahlawan Perang Badar itu ternyata terlambat datang, di antaranya Shabit dan Qais, dan terpaksa mereka berdiri di luar Shuffah. Mereka mengucapkan salam, lalu Nabi dan para sahabat pun menjawabnya. Para pahlawan Badar itu pun tetap berdiri, menunggu tempat yang disediakan bagi mereka. Tetapi tidak ada yang memperdulikanya.
Melihat kejadian tersebut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi kecewa, lalu menyuruh kepada orang-orang di dekatnya untuk berdiri. Di antara mereka ada yang berdiri, tetapi rasa keengganan nampak di wajah mereka. Apalagi orang-orang munafiq saat itu memberikan reaksi dengan maksud mencela Nabi, sambil memprotes, “Demi Allah, Muhammad tidak adil, ada orang yang datang lebih dahulu dengan maksud memproleh tempat duduk, tetapi disuruh berdiri untuk diberikan kepada orang yang datang terlambat”. Lalu turunlah ayat ini….
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا إِذا قيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَ إِذا قيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah pada majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan melapangkan bagi kamu. Dan jika dikatakan kepada kamu : Berdirilah !”, maka berdirilah…”
Akhlak Sesama Muslim
Ayat ini berbicara tentang akhlak di dalam pertemuan (majelis). Asal mulanya memang para sahabat duduk bersama mengelilingi Nabi karena hendak mendengar ajaran-ajaran dan hikmah yang akan Nabi ajarkan. Tentu ada yang datang terlebih dahulu, sehingga tempat duduk bersama itu kelihatan telah sempit. Niscaya karena sempitnya itu, orang yang datang kemudian tidak lagi mendapat tempat. Lalu dianjurkanlah oleh Rasul agar yang telah duduk terlebih dahulu, melapangkan tempat bagi yang datang kemudian.
Sebab pada hakikatnya tempat itu belumlah sesempit apa yang kita sangka. Masih ada tempat lowong, masih ada ternpat untuk yang datang kemudian. Sebab itu hendaklah yang telah duduk lebih dahulu, melapangkan tempat bagi mereka yang baru datang itu. Karena yang sempit itu bukan tempat, melainkan hati. Thabi’at mementingkan diri pada manusia sebagai kesan pertama, enggan memberikan tempat kepada yang baru datang itu.
Sama seperti konsep siapa yang disebut orang kaya? Bukan orang yang banyak harta, lalu orang miskin adalah mereka yang sempit hartanya. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan :
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Artinya : Bukanlah orang kaya diukur dengan banyaknya hartadunia.Namun orang kaya adalah mereka yang hatinya  selalu merasa cukup. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Syaikh Ibnu Baththol menjelaskan, “Hakikat kekayaan sebenarnya bukanlah dengan banyaknya harta. Karena begitu banyak orang yang diluaskan rezki berupa harta oleh Allah, namun ia tidak pernah merasa puas dengan apa yang diberi. Orang seperti ini selalu berusaha keras untuk menambah dan terus menambah harta. Ia pun tidak peduli dari manakah harta tersebut ia peroleh (apakah halal, syubhat atau halal). Orang semacam inilah yang seakan-akan begitu miskin karena usaha kerasnya untuk terus-menerus memuaskan dirinya dengan harta. Karena itu, hakikat kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati, selalu merasa cukup.
Orang yang kaya hati inilah yang selalu merasa cukup dengan apa yang diberi, selalu merasa qona’ah (puas) dengan yang diperoleh dan selalu ridha atas ketentuan Allah. Orang semacam ini tidak begitu tamak untuk menambah harta dan ia tidak seperti orang yang tidak pernah letih untuk terus menambahnya. Kondisi orang semacam inilah yang disebut ghoni (yaitu kaya yang sebenarnya).
Ibnu Hajar Al-Atsqolani  menerangkan pula, “Orang yang disifati dengan kaya hati adalah orang yang selalu qona’ah (merasa puas) dengan rezki yang Allah beri. Ia tidak begitu tamak untuk menambahnya tanpa ada kebutuhan. Ia pun tidak seperti orang yang tidak pernah letih untuk mencarinya. Ia tidak meminta-minta dengan bersumpah untuk menambah hartanya. Bahkan yang terjadi padanya ialah ia selalu ridha dengan pembagian Allah yang Maha Adil padanya. Orang inilah yang seakan-akan kaya selamanya”.
Keutamaan Ilmu
Kemudian, pada bagian akhir ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat tinggi derajat dan kedudukan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.
Di sini ayat menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman diangkat derajat karena imannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan orang-orang yang berilmu pengetahuan diangkat derajatnya karena mereka dapat memberikan manfaat (mashlahat) kepada orang lain. Ilmu di sini tidak terbatas pada ilmu-ilmu agama saja, seperti aqidah/tauhid, tafsir Al-Quran, fiqih ibadah, dsb. Akan tetapi juga termasuk di dalamnya ilmu-ilmu pengetahuan keduniaan, seperti ilmu geografi, fisika, teknik, kedokteran dll.
Sebab semua ilmu pengetahuan itu pada hakikatnya adalah datang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :
قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ
Artinya : Katakanlah: “Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”.(Q.S. Al-Mulk [67] : 26).
Karena itulah, agar kita mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, kita mestinya minta kepada Allah agar memberikan ilmu pengetahuan. Bahkan Allah sendiri mengajarkan agar sebelum kita menuntu ilmu, atau ketika mencari ilmu, maka kita memohon agar Allah membimbing kita mendapatkan ilmu yag manfaat itu. 
Sebagaimana doa yang Allah dan Rasul-Nya ajarkan :
وَقُلْ رَبِّي زِدْنِي عِلْمًا
Artinya : “Dan katakanlah: Wahai Tuhanku, tambahkanlah untukku ilmu.” (Q.S. Thaha [20] : 114).
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَارْزُقْنِي عِلْمًا تَنْفَعُنِي بِهِ
Artinya : “Ya Allah, berilah aku manfaat dari ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, ajarkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah untukku ilmu yang bermanfaat bagiku.” (H.R. An-Nasa’i).
Oleh karena itu, manakala orang-orang beriman mendapatkan ilmu atau kemudian memperoleh kedudukan atau keuntungan dengan ilmunya. Hal itu bukanlah menjadi tujuannya, dan tidaklah ia pantas bersombong diri atau merasa lebih dengan yang lainnya. Sehingga ia menyepelekan orang lain.
Padahal tidak ada manusia yang sempurna. Ya, mungkin ia hebat dalam ilmu tafsir Al-Quran sekalipun, namun ketika ia memerlukan pakaian, maka ia memerlukan orang memiliki ilmu membuat pakaian. Demikian pula mungkin ia professor sekalipun di bidang kedokteran. Akan tetapi manakala ia akan membangun rumah, ia tidak bisa membangunnya sendiri dengan keprofesorannya tersebut. Ia pasti memerlukan tukang yang ahli dalam masalah bangunan.
Itulah pentingnya mengedepankan persatuan dan kesatuan, menghargai perbedaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan (ukhuwwah islamiyyah), hidup berjama’ah (bil jama’ah) dan saling mendamaikan.
Sebagaimana firman-Nya :
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ 
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”. (Q.S. Al-Hujurat [49] : 10). 
Karena itu, tidak lain ucapan orang-orang beriman dengan ilmunya itu adalah memuji Allah :
سُبۡحَـٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآ‌ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ 
Artinya : “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. Al-Baqarah [2] : 32).
Sehingga dengan ilmunya itu, ia akan berusaha mengamalkannya dengan cara menshadaqahkannya kepada orang lain yang memerlukan. Sehingga bermanfaatalah ilmu itu, dan menjadi tambahan pahala buatnya.
Di dalam hadits disebutkan bahwa ilmu yang manfaat merupakan harta warisan yang sangat berharga dan akan terus mengalirkan pahala kepada yang punya, walaupun ia telah meninggal dunia.
 إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدصَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya : “Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslahsegala amalannya, kecuali tiga perkara, yaitu : (1) Shadaqah jariyah,dan (2) ilmu yang bermanfaat, dan (3) anak yang shalih yang mendoakannya.” (H.R. Muslim).
Takut Kepada Allah
Dengan ilmunya itu pula, akan menambah rasa takutnya dan ibadahnya kepada Allah. Seperti Allah sebutkan tentang siapakah yang disebut ‘ulama’ itu? Bukan semata yang ahli dalam kitab, tilawah atau agama. Tetapi yang takut kepada Allah.
 …إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَـٰٓؤُاْۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Artinya : “…..Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ‘ulama (orang-orang berilmu). Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun. (Q.S. Fathir [35] : 28).
Maka, pada ujung ayat 11 Surat Al-Mujadalah disebutkan :
وَ اللَّهُ بِما تَعْمَلُونَ خَبيرٌ
Artinya : “Dan Allah dengan apa pun yang kamu kerjakan, adalah Maha Mengetahui”.
Ujung ayat ini berbicara pentingnya iman mengiringi ilmu. Iman jika tidak disertai ilmu dapat membawa dirinya terperosok mengerjakan amal yang disangka rnenyembah Allah, padahal bukan. Sementara ilmu tanpa iman, menjadikan pelakunya jauh dari Allah. Wallahu a’lam.

Selasa, 08 September 2015

wajib berjilbab




                           Mengapa Harus Berjilbab?





APA JILBAB ITU?
Jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi aurat wanita.

Dalilnya adalah:
“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” [QS. An-Nuur 24:31]
Dari ayat ini maka para wanita Muslimah perlu memperhatikan apa yang ia pakai. Apakah benar-benar hijab yang sesuai hukum Allah, ataukah hanya kain yang dihias-hias oleh tukang salon. Ingat, hijab bukanlah mode yang bertujuan membuat wanita lebih cantik, justru hijab dipakai agar wanita terlindungi dari fitnah. Itulah salah satu tujuan syari’at.
Dalilnya ialah:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Imam Hakim meriwayatkan sebuah hadis yang menggambarkan saat-saat setelah turunnya ayat perintah menutup aurat, yaitu Surat Annur ayat 31:
(dan hendaklah mereka menutupkan khumur- jilbab- nya ke dada mereka…). Riwayat lain menerangkan: “Wanita-wanita (ketika turun ayat tersebut) segera mengambil kain sarung mereka, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Hakim).
Imam Bukhari juga meriwayatkan hal senada:
“Bahwasannya ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Berkata: “Ketika turun ayat (dan hendaklah mereka menutupkan “khumur” –jilbab- nya ke dada mereka…) maka para wanita segera mengambil kain sarung, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Bukhari).
Dari kedua hadits di atas terdapat empat poin:
1.Para wanita Arab di zaman Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam belum memakai hijab sehingga ketika turunnya ayat tersebut, mereka langsung mengambil kain sarung dan menggunakannya sebagai hijab. Hadits ini sekaligus menjawab perkataan orang-orang Jahil bahwa jilbab hanya tradisi orang Arab.
2.Seandainya para wanita Arab sudah memakai penutup kepala, maka bisa dipastikan bahwa yang mereka pakai hanyalah kain yang menutup kepala, bukan hijab yang sesuai syar’i.
3.Terdapat semangat di dalam diri para wanita pada zaman itu untuk tunduk dan patuh kepada apa yang telah ditetapkan Allah dan rasul-Nya. Terbukti dengan mereka langsung membuat hijab dari potongan kain sarung. Mereka tidak punya waktu untuk memodifikasinya karena memang hal tersebut adalah langsung dari Allah. Ingat, Allah tidak melihat keindahan jilbabmu, tapi Dia melihat bagaimana kamu dengan jilbabmu yang lebar itu bisa menepis fitnah untuk lelaki dan bagaimana kamu mejalankan syari’at.
4.Di antara para wanita di zaman Rasulullah tersebut tentu ada yang baru masuk Islam atau ahli maksiat. Namun, setelah turunnya ayat kewajiban hijab, maka mereka langsung melakukannya. Tak ada wanita yang beralasan seperti wanita di zaman sekarang yang menolak hijab dengan alasan: “Aku belum siap”, atau “Jilbab hanya untuk wanita sholehah”.
AKU BELUM SIAP
Di antara alasan-alasan umum yang dikemukakan wanita Muslimah yang belum berjilbab ialah: “Aku belum siap”. Jika kita cermati, alasan ini kurang bisa diterima dari segi akal maupun dalil dengan sebab sebagai berikut:
1.Ini bisa kita analogikan sebagai berikut: Ketika kita mengajak seseorang untuk sholat wajib lima waktu, kemudian orang itu menolak dengan alasan: “Aku belum mau sholat lima waktu karena belum siap.” Padahal kewajiban memakai jilbab lebih mudah daripada sholat, yang kamu butuhkan hanya jilbab yang cukup hingga menutup dada, rok panjang dan lebar, dan baju yang agak panjang dan tidak ketat. Kalau mau yang lebih efektif bisa memakai pakaian sejenis daster dimana baju dan roknya menyatu. Memakai jilbab tidak seperti orang naik haji, atau membayar zakat, atau menyembelih kambing yang dibutuhkan kemampuan, sehingga alasan: “Aku belum siap” bukanlah udzur dan tidak ada keringanan.
2.Kita tanyakan kepada wanita yang beralasan “Aku belum siap”: “Kapankah kamu siap? Bisa jadi kamu mati dalam keadaan belum siap berjilbab.” Terkadang di antara mereka ada yang meyakini kalau mereka siap berjilbab kalau sudah menikah. Apakah mereka yakin mereka akan hidup di saat itu?
3.Dari segi dalil maupun ijma’, tak ada satu pun ayat Al-Qur’an, hadits, pendapat ulama dimana wanita yang berjilbab harus menyiapkan sesuatu khusus terlebih dahulu. Bahkan dari hadits yang telah kita bahas di atas, para wanita Arab di zaman Rasulullah yang tentunya di antara mereka ada yang baru saja masuk Islam langsung membuat hijab ketika turunnya ayat yang mewajibkan hijab. Tidak ada di antara mereka yang beralasan: “Ya Rasulullah, bolehkah aku tidak memakai jilbab karena aku belum siap?” Dalil ini juga langsung membantah pernyataan bahwa wanita yang pantas berjilbab hanyalah wanita sholehah atau yang ilmu agamanya luas. Semua wanita Muslimah yang sudah akil baligh WAJIB berjilbab.
KEBATILAN ANGGAPAN JILBAB HATI
Sebagian orang yang mengikuti hawa nafsu berkata bahwa jilbab tidaklah penting yang terpenting adalah jilbab hati. Maka, tanyakanlah lagi kepada orang tersebut: “Bagaimana jilbab hati yang benar itu?” Pernyataan seperti ini sangat dekat dengan bid’ah-bid’ah[1]  yang dibuat oleh orang-orang Nasrani yang tidak bersunat, ketika mereka ditanya: “Yesus dikhitan pada hari ketujuh setelah kelahirannya, mengapa banyak di antara kalian yang tidak khitan? Mereka menjawab: ‘Yang penting bagi kami adalah SUNAT HATI!’”
Maka bertakwalah sekelompok orang yang menyelisihi sunah Rasulullah dan syari’at yang telah ditetapkan Allah dalam agama yang mulia ini.
Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”
Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”
Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan.
BOLEHKAH AKU MEMAKAI JILBAB DAN MELEPASNYA SEKALI-KALI?
Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:
“Bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”
Jawaban: BOLEH
Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab. Sebab Allah Azza wa Jalla berfirman:
“…dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS. An-Nuur 24:31]

SIAPAKAH YANG PERTAMA KALI TERBUKA AURATNYA?
Nenek moyang kita, Adam ‘alayhis salam dan isterinya adalah manusia pertama yang terbuka auratnya setelah keduanya diperdaya oleh syaitan:
“Hai anak cucu Adam! Jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh syaitan, sebagaimana mereka telah dapat mengeluarkan kedua orang tuamu (Adam dan Hawa) dari syorga, mereka dapat menanggalkan pakaian kedua orang tuamu itu supaya kelihatan kedua auratnya.” (Q. S. Al-A’raf: 27)
Allah memperingatkan kita agar jangan melakukan kesalahan yang sama, salah satunya yaitu memamerkan aurat di depan orang-orang yang seharusnya tidak pantas melihat aurat kita. Sebab yang demikian merupakan salah satu tipu daya setan.
Setan telah berhasil membujuk kaum hawa untuk tidak menutup auratnya sesuai syari’at dengan membisikkan kata-kata yang manis: “Jangan berjilbab, karena engkau belum siap. Kamu masih suka bermaksiat, janganlah berjilbab. Pengetahuan Islammu masih awam, tak perlu berjilbab. Berjilbabnya nanti saja ketika sudah menikah, kalau sekarang kamu berjilbab tak ada laki-laki yang mau dekat sama kamu. Yang penting jilbab hati dulu.” Begitulah pekerjaan setan, sama seperti ketika mereka membujuk nenek moyang kita untuk memakan buah terlarang.
Demikianlah artikel tentang jilbab ini dibuat. Adapun jika kurang jelas, kurang lengkap, atau terdapat kesalahan padanya semata-mata karena keterbatasan ilmu dan kelupaan penulis. Namun, semoga artikel ini dapat membantu memberikan pencerahan dan motivasi kepada saudari-saudari saya.
Yang belum berjilbab, hendaklah berjilbab. Yang sudah berjilbab, hendaklah memperbaiki jilbabnya. Yang telah berjilbab dengan baik, bantulah yang belum berjilbab.
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)
Dalam riwayat lain:
“Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?” Beliau menjawab, “Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak.” (HR. Ahmad 13/400 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Al-Jami’ no. 7368)
Teruslah berbuat baik, walau orang-orang di sekelilingmu berbuat maksiat. Jadilah dirimu sendiri. Sebab orang jahat menilaimu dari pikiran jahatnya dan mereka pasti suka engkau berbuat jahat, sedangkan orang baik menilaimu dari pikiran baiknya dan mereka pasti suka engkau berbuat baik.
Wabillahi taufiq wal hidayah…
Semoga Allah memberikan petunjuk dan hidayah kepada kita, dan memudahkan kita untuk selalu berbuat baik kapanpun dan dimanapun kita berada.
“Dialah (Allah) yang telah menamakan kamu sekalian Muslimin dari dulu dan didalam (Al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dialah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Q. S. Al Hajj:78)
Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh…

[1]     Bid’ah = ajaran baru yang tidak berasal dari Allah dan rasul-Nya. Ingat hadits: “…Tiap-tiap    yang diada-adakan adalah bid’ah, dan tiap bid’ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke       neraka.” (HR. Muslim)